TANGERANGMERDEKA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyiapkan sejumlah langkah pencegahan dalam mewaspadai penyakit flu burung tipe Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Asep Jatnika mengatakan, pihaknya melakukan langkah-langkah kewaspadaan peningkatan kasus HPAI karena bersifat zoonosis.
Menurutnya, langkah-langkah yang dilakukan DPKP Kabupaten Tangerang adalah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan soal kewaspadaan peningkatan kasus HPAI karena bersifat zoonosis.
Pihaknya mengaktifkan kembali PDSR (Partisipatory Disease Surveilans dan Respon) dengan melakukan surveilans dan merespons apabila ada laporan dan ditemukan kasus yang mengarah kepada Avian Influenza.
Baca juga: Pemkab Tangerang Gencarkan Vaksinasi Booster Kedua
Langkah ketiga membina pemilik/peternak unggas terhadap kewaspadaan dan pelaporan jika ditemukan tanda klinis yang mengarah kepada Avian Influenza yaitu penurunan produksi dan kematian mendadak.
“Kami juga merespon laporan/informasi dugaan Avian Influenza dan berkoordinansi dengan Balai Veteriner Subang untuk pengambilan sampel,” katanya dilansir dari Tempo.co, Minggu, 26 Februari 2023.
Selain itu, DPKP mengawasi lalu lintas ternak dan melaporkan ke i-Sikhnas terhadap tanda klinis yang mengarah kepada Avian Influenza.
Asep menjelaskan, Avian influenza (AI) merupakan penyakit viral akut pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza type A subtipe H5 dan H7. Semua unggas dapat terserang virus influenza A.
Baca juga: Aplikasi Peduli Lindungi Diubah jadi SatuSehat Mulai 28 Februari 2023
“Penyakit ini bersifat zoonosis dan angka kematian sangat tinggi karena dapat mencapai 100 persen,” ujarnya.
Berdasarkan patotipenya, virus AI dibedakan menjadi Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) atau tipe ganas dan Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI) atau tipe kurang ganas. “Tanda yang paling menciri untuk HPAI adalah tingkat kematian yang tinggi yang mencapai 100 persen,” kata Asep.
Penularan virus AI ini, kata Asep, dapat terjadi melalui kontak langsung dari unggas terinfeksi dan unggas peka melalui saluran pernapasan, konjungtiva, lendir dan feses; atau secara tidak langsung melalui debu, pakan, air minum, petugas, peralatan kandang, sepatu, baju dan kendaraan yang terkontaminasi virus AI serta unggas hidup yang terinfeksi.
Adanya kenaikan wabah HPAI subtype H5N1 clade 2.3.4.4b dan clade 2.3.2.1c di dunia dan telah teridentifikasi positif virus H5N1 clade 2.3.4.4b melalui uji PCR dan sekuensing di peternakan komersial bebek peking yang tidak divaksin di Provinsi Kalimantan Selatan pada Bulan Mei 2022.
Lihat juga: Geger Diduga Aliran Sesat di Tangerang Ritualnya Dijilat Anjing, Kelompoknya Akui Salah dan Minta Maaf
DPKP Kabupaten Tangerang telah menerima dan menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Pertanian Nomor 16183/PK.320/F/01/2023 Tanggal 16 Januari 2023 tentang Surat Edaran Peningkatan Kewaspadaan terhadap HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza) sub tipe H5N1 Clade 2.3.4.4.