TANGERANGMERDEKA – Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Pertamanan (Disbudparman) Kota Tangerang menggelar forum Rencana Kerja (Renja) tahun 2024 di Gedung Kesenian, Kota Tangerang, Selasa, 7 Maret 2023.
Kepala Disbudparman Kota Tangerang Rizal Ridolloh mengatakan, penyusunan Renja 2024 ini melibatkan pemangku kepentingan terkait dari pelaku pariwisata, seniman, budaya dan organisasi kemasyarakat seperti FKTS, sanggar-sanggar seni budaya, PHRI, Bamus Betawi, Paguyuban Kang Nong, ASITA, pengelola makan Arya Yuda Negara, Komunitas Akamsi, KORMI, Akamsi.
“Tujuan forum Renja ini untuk menyelaraskan program kegiatan dengan menerima masukan dari stakeholder,” ujarnya saat dihubungi.
Rizal menerangkan, forum Renja ini berisi seluruh kerja yang akan dilakukan sepanjang tahun 2024 untuk mencapai kinerja sesuai dengan yang ditargetkan.
Dalam forum Renja 2024 ini, kata Rizal, pihaknya menerima sejumlah masukan salah satunya agar melibatkan stakeholder dalam penyusunan dari awal dalam setiap pelaksanaan kegiatan.
“Serta adanya usulan agar dibuat perda pemajuan kebudayaan,” ungkapnya.
Adapun fokus kerja pada tahun 2023 ini, katanya, sesuai dengan RPJMD dan Renstra serta dituangkan dalam Renja adalah pemulihan ekonomi (khususnya sektor pariwisata dan budaya) pasca-pandemi.
“Saat ini fokus kerja Disbudpar adalah meningkatkan pariwisata dengan lebih banyak mengadakan event-event kegiatan yang bersifat mengundang wisatawan seperti festival, promosi pariwisata dengan tujuan untuk meningkatkan nilai PDRB sektor pariwisata,” tuturnya.
“Di bidang kebudayaan, kita fokus pada pelestarian kesenian tradisional dengan tampilan tampilan kesenian lokal diruang terbuka publik dan pelestarian cagar budaya dengan memelihara dan melestarikan cagar budaya yang ada serta menginventalisir benda-benda yang diduga cagar budaya untuk diteliti oleh TACB,” tambah Rizal.
Oleh karena itu, lanjutnya, tahun 2023 ini akan diperbanyak jumlah event atau pagelaran yang melibatkan seni budaya sekaligus meningkatkan ekonomi sektor pariwisata. Sementara itu, peran taman tematik sebagai alternatif objek wisata juga ditingkatkan dengan cara meningkatkan fitur dan mengadakan tampilan di ruang publik tersebut.
“Harapannya semoga dengan kegiatan ini akan melahirkan perencanaan yang lebih terarah karena melibatkan seluruh stakeholder,” pungkasnya. (Red)