Home Tangerang Raya Kabupaten Tangerang Warkop Dugem di Tangerang Tetap Beroperasi, Padahal Sudah Disegel Satpol PP

Warkop Dugem di Tangerang Tetap Beroperasi, Padahal Sudah Disegel Satpol PP

0
9
Warung kopi (warkop) yang menyediakan fasilitas dugem di sekitar Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang masih beroperasi. Padahal, hingga warkop tersebut masih berstatus disegel oleh Satpol PP.

TangerangMerdeka – Warung kopi (warkop) yang menyediakan fasilitas dugem di sekitar Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang masih beroperasi. Padahal, hingga warkop tersebut masih berstatus disegel oleh Satpol PP.

Pantauan wartawan di lapangan, warkop tersebut masih beroperasi hingga Minggu, 19 Minggu 2023 dini hari. Terlihat aktivitas di dalam warkop tersebut banyak pengunjung pria, wanita, bahkan waria yang berjoget dan menikmati minuman keras (miras). Padahal, stiker Satpol PP bertuliskan ‘DISEGEL’ masih tertempel pada pintu warkop itu.

Baca Juga :  Banyak Event Digelar di Kota Tangerang, Ketua DPRD: Kembangkan Terus

Salah satu pengunjung, Agung mengatakan, dirinya bersama rekannya kerap datang ketempat tersebut untuk bersantai sambil menikmati miras.

“Datang ke sini sering kalau Sabtu Minggu saja. Ya di sini minum AM (Anggur Merah) atau Kawa-Kawa,” katanya.

Sementara pemilik warkop dugem, Erna mengaku, tempatnya dijaga oleh kelompok pemuda setempat. Kelompok tersebut ditugaskan oleh oknum aparat.

Baca Juga :  Anggota DPRD Apresiasi Festival Cisadane 2024, Wisata Budaya dan Penggerak Perekonomian

“Sempat ribut beberapa waktu lalu. Tapi bang polisi itu datang dan bilang kalau mau ngamanin ya ngamanin saja. Sama waktu itu juga Pol PP nitipin karang taruna suruh jaga parkir di sini,” katanya.

Tak hanya itu, lanjutnya, sekelompok pemudal ini meminta jatah pengamanan sebesar Rp1,5 juta per bulan. Namun karena usaha warkop dugem itu terbilang kelas kecil, dirinya tidak menyanggupi permintaan tersebut.

Baca Juga :  Terpilih Direktur PT TNG, Muhamad Rijal Mundur dari Anggota DPRD Kota Tangerang

“Saya enggak sanggup kalau segitu, apalagi semenjak disegel Pol PP, pengunjung enggak begitu ramai,” ungkapnya.

Meski begitu, sekelompok orang itu terus datang, khususnya pada Sabtu dan Minggu malam, hanya untuk meminta jatah miras dan rokok gratis.

“Kalau enggak diturutin pasti anarkis, bahkan terakhir mereka ribut, sampai terbalikin kursi,” pungkasnya. (Air)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here